cover
Contact Name
Rokhani Hasbullah
Contact Email
rokhani.h@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnaltep@yahoo.com
Editorial Address
-
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Keteknikan Pertanian
ISSN : 24070475     EISSN : 23388439     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Keteknikan Pertanian dengan No. ISSN 2338-8439, pada awalnya bernama Buletin Keteknikan Pertanian, merupakan publikasi resmi Perhimpunan Teknik Pertanian Indonesia (PERTETA) bekerjasama dengan Departemen Teknik Mesin dan Biosistem (TMB) IPB yang terbit pertama kali pada tahun 1984, berkiprah dalam pengembangan ilmu keteknikan untuk pertanian tropika dan lingkungan hayati. Jurnal ini diterbitkan dua kali setahun. Penulis makalah tidak dibatasi pada anggota PERTETA tetapi terbuka bagi masyarakat umum. Lingkup makalah, antara lain: teknik sumberdaya lahan dan air, alat dan mesin budidaya, lingkungan dan bangunan, energi alternatif dan elektrifikasi, ergonomika dan elektronika, teknik pengolahan pangan dan hasil pertanian, manajemen dan sistem informasi. Makalah dikelompokkan dalam invited paper yang menyajikan isu aktual nasional dan internasional, review perkembangan penelitian, atau penerpan ilmu dan teknologi, technical paper hasil penelitian, penerapan, atau diseminasi, serta research methodology berkaitan pengembangan modul, metode, prosedur, program aplikasi, dan lain sebagainya.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol. 2 No. 2 (2014): Jurnal Keteknikan Pertanian" : 10 Documents clear
Mekanisme Penangkap Tandan Buah Sawit dan Pemanfaatan Energi Potensialnya Rusnadi .; Wawan Hermawan; Radite Praeko Agus Setiawan
Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 2 No. 2 (2014): Jurnal Keteknikan Pertanian
Publisher : PERTETA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19028/jtep.02.2.81-88

Abstract

AbstractIn oil palm harvesting, falling fruit bunches have a considerable potential energy, which can be captured and used to power the wheelbarrow in evacuating the fruit bunches. This study was conducted to design a mechanism of oil palm fresh fruit bunches catchment and its potential energy utilization. The potential energy of falling fruit bunches during oil palm harvesting that stored in the flat spiral spring, and used to drivethe wheelbarrow. The actual energy potential and torque performance of flat spiral spring was measured by using a torque and potential energy measuring apparatus. The results showed that the potential energyfrom falling fruit bunches could store in the flat spiral spring mechanism, with storage efficiency of 39.39%. By means of 1.5 rotation of flat spiral spring, the maximum torque of the flat spiral spring was 53.35 Nm.The utilization of potential energy that stored in the flat spiral spring has been successfully used to drive the wheelbarrow, with utilization efficiency of 80.39%. By using the potential energy of 38.64 J, wheelbarrow could move as far as 0.41 m to evacuate 48 kg of total weight loads.Keywords: oil palm, harvesting,potential energy, catchment mechanism, wheelbarrow.AbstrakDalam pemanenan kelapa sawit, tandan buah yang jatuh memiliki energi potensial yang cukup besar, yang dapat ditangkap dan digunakan sebagai daya penggerak angkong dalam mengevakuasi tandan buah segar (TBS). Penelitian ini dilakukan untuk merancang sebuah mekanisme penangkap TBS yang sekaligus dapat menyimpan energi potensialnya. Energi potensial yang terkandung pada TBS saat pemanenan disimpan pada flat spiral spring dan akan dimanfaatkan sebagai daya untuk menggerakan angkong. Torsi dan energi potensial pada flat spiral spring diukur secara aktual melalui sebuah aparatus pengukur torsi dan energi potensial untuk pegas tipe spiral. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa energi potensial TBS dapat disimpan pada flatspiral spring dengan efesiensi penyimpanan sebesar 39.39%. Melalui input 1.5 putaran pada flat spiral spring, torsi maksimum yang dapat dicapai oleh flat spiral spring adalah sebesar53.35 Nm. Bentuk pemanfaatan energi yang tersimpan dalam flat spiral spring telah berhasil dimanfaatkan untuk menggerakan roda angkong dengan efisiensi pemanfaatan sebesar 80.39%. Energi potensial sebesar 38.64 J telah dapat menggerakan angkong sejauh 0.41 m dengan bobot total mesin seberat 48 kg.Kata kunci : kelapa sawit, pema nenan, energi potensial, mekanisme penangkap, angkong.Diterima: 19 Juni 2014 ;Disetujui: 22 September 2014
Analisis Gaya Spesifik Pemotongan Sabut Kelapa Muda (Cocos nucifera) Tika Hafzara S; Desrial .; Dyah Wulandani
Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 2 No. 2 (2014): Jurnal Keteknikan Pertanian
Publisher : PERTETA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19028/jtep.02.2.%p

Abstract

AbstractTo design a young coconut trimming machine, it’s important to analyze the cutting mechanism of young coconut husk. The aim of this study were to analyze the cutting mechanism of young coconut husk and generate mathematical model of specific cutting force. Sharpening angle, cutting angle and sharpened knife were optimized to get the lowest cutting force. Mathematical model has been generated to estimate the maximum cutting force for one side sharpened knife and two side sharpened knife with cutting angle (θ) at 0Oand above 0O. Based on the analysis of this study, the type of knife that require the lowest cutting force is two side sharpened knife with sharpening angle (β) = 10O and cutting angle (θ)= 30O.Keywords : coconut husk , cutting angle, cutting force, knife, mathematical model.AbstrakUntuk merancang alat trimming kelapa muda, penting untuk melakukan analisis mekanisme pemotongan sabut kelapa muda. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis mekanisme pemotongan sabutkelapa muda dan membangun model matematika pendugaan gaya spesifik pemotongan. Variasi faktor sudut ketajaman, sudut potong, dan sisi mata pisau dioptimalkan untuk menghasilkan gaya potong terendah.Model matematika telah dibangun untuk menduga gaya pemotongan maksimum untuk pisau satu sisi menajam dan dua sisi menajam dengan sudut potong (θ) 0O dan diatas 0O. Dari hasil penelitian disimpulkanbahwa jenis pisau yang menghasilkan gaya pemotongan terendah adalah pisau dua sisi menajam dengan sudut ketajaman 10O dan sudut potong 30O.Kata kunci: gaya pemotongan, model matematika, pisau, sabut kelapa, sudut potong.Diterima: 13 Maret 2014; Disetujui:10 Juli 2014
Pengemasan dan Penyimpanan Dingin Kelapa Kopyor untuk Mempertahankan Mutu Muhammad Yusuf Antu; Rokhani Hasbullah; Usman Ahmad
Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 2 No. 2 (2014): Jurnal Keteknikan Pertanian
Publisher : PERTETA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19028/jtep.02.2.%p

Abstract

AbstractThe objectives of this research were to study the influence of packaging material and the temperature applied during storage on the quality of kopyor coconut, to predict the shelf-life, and to determine the best packaging material and the storage temperature to keep the kopyor coconut. Research material is kopyor coconut obtained from Kalianda South Lampung. Kopyor coconut packaged in plastic film type Polyamide (PA), Polypropylene (PP), and High Density Polyethylene (HDPE) each weighing 60g. The quality parameter observed are free fatty acids (FFA), total microbes, and sensory characteristics including color, flavor, and taste. This research us Randomized Complete Design with two factors. The first factor was the packaging material with three different types (PA, PP, HDPE), and the second factor was the storage temperature at two levels of 5±2OC and 10±2OC. The shelf-life was predict using Partially StaggeredDesign (PSD) technique. Principal Component Analysis (PCA) technique was used to determine the best treatment. The results showed that the type of plastic packaging and storage temperature gave an effect onthe total microbes, and organoleptics of color, flavor, and taste. PA packaging is the best packaging can be maintained the quality of organoleptic and reduce the microbe growth. The storage temperature of 5±2OC can maintain quality of kopyor coconut better than 10±2OC temperature. Based on PSD method and total microbe as critical parameters, the shelf-life of kopyor coconut at 5±2OC is 27, 26, and 17 days for plastic PA, HDPE, and PP packaging, respectively.Keywords: kopyor coconut, packaging, film plastic, shelf-life.AbstrakTujuan penelitian adalah untuk mempelajari pengaruh jenis kemasan dan suhu penyimpanan terhadap mutu kelapa kopyor, memprediksi umur simpan, dan menentukan jenis kemasan dan suhu terbaik untuk menyimpan kelapa kopyor. Bahan penelitian adalah kelapa kopyor diperoleh dari Kalianda Lampung Selatan. Kelapa kopyor dikemas plastik jenis Polyamide (PA), Polypropylene (PP), dan High Density Polyethylene (HDPE) masing-masing seberat 60g. Parameter mutu yang dianalisis adalah Asam Lemak Bebas (ALB), total mikroba, dan organoleptik warna, aroma, dan rasa. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan dua faktor. Faktor pertama adalah plastik dengan tiga taraf (PA, PP, HDPE), dan faktor kedua adalah suhu dengan dua taraf (5±2OC dan 10±2OC). Prediksi umur simpan menggunakan Partially Staggered Design (PSD). Untuk menentukan perlakuan terbaik digunakan Principal Component Analysis (PCA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis kemasan plastik dan suhu penyimpanan berpengaruh nyata terhadap total mikroba, dan organoleptik warna, aroma, dan rasa. Kemasan jenis PA merupakan yang terbaik dalam mempertahankan mutu organoleptik dan menekan pertumbuhan mikroba. Suhu penyimpanan 5±2OC lebih dapat mempertahankan mutu kelapa kopyor dibandingkan dengan suhu10±2OC. Berdasarkan metode PSD dengan menggunakan mutu kritis total mikroba, umur simpan kelapa kopyor pada suhu 5±2OC adalah 27, 26, dan 17 hari untuk kemasan plastik PA, HDPE, dan PP.Kata kunci: kelapa kopyor, pengemasan, plastik film, umur simpan.Diterima: 18 Maret 2014 ; Disetujui;16 Juli 2014
Sistem Kontrol Irigasi PID Wiranto .; Budi Indra Setiawan; Satyanto Krido Saptomo
Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 2 No. 2 (2014): Jurnal Keteknikan Pertanian
Publisher : PERTETA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19028/jtep.02.2.%p

Abstract

AbstractIrrigation application on agriculture is used to fulfill plant water requirement. In its application, irrigation water should be used optimally. However in the field, irrigation activities are generally wasteful practicesthat may impact on the increasing cost for water requirement. Under these conditions automatic irrigation system which could provide water with expected conditions for the plants, are needed, especially for largearea where the use of wireless automatic irrigation system is applicable. The advantages of the automatic system among others are the data could easily be downloaded and the devices could be easily installed. If it is installed properly, the system could facilitate the monitoring of irrigation in the region. In this study, PID model (Proportional, Integral and Derivative) is used for irrigation control systems and sensor connection with the logger (ATMega328 microcontroller). The objectives of this study is to improve irrigation efficiency by providing irrigation water required using control irrigation systems. The benefits of this approach is to provide an alternative method of automatic irrigation system for areas with limited water supply because this system is able to distribute the amount of irrigation water according to crop requirement.Keywords: automatic irrigation, control system, PIDAbstrakPemberian air irigasi pada lahan pertanian bertujuan untuk memenuhi kebutuhan air tanaman. Dalam pemanfaatannya, air irigasi harus digunakan secara optimum. Namun pada kenyataannya kegiatan irigasi memberikan dampak boros air sehingga berdampak pada meningkatnya kebutuhan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan air tanaman. Dengan kondisi tersebut, perlu dibuat suatu sistem irigasi otomatis yang mampu menyediakan air untuk tanaman dengan kondisi yang diharapkan, untuk area yang luas menggunakan system irigasi otomatis nirkabel. Kelebihan dari sistem ini diantaranya data mudah didownload dan perangkat mudah diinstalasi sehingga dapat memudahkan dalam monitoring seluruh kawasan irigasi. Pada penelitian ini digunakan model PID (Proportional, Integral and Derivative) dalam sistem kendali irigasi dan koneksi sensor dengan logger (mikrokontroler ATMega328) menggunakan sistem nirkabel (wireless) dengan memanfaatkan perangkat Xbee/xbee Pro. Metode penelitian dengan menggunakan simulasi PID diaplikasikan pada prototipe irigasi tanah perlakuan. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah meningkatkan efisiensi dan mengetahui jumlah air irigasi yang diperlukan dengan sistem irigasi kontrol nirkabel (wireless). Manfaat dari penelitian ini sendiri adalah memberikan alternatife sistem irigasi otomatis untuk kawasan dengan ketersediaan air terbatas karena sistem ini mampu mengatur pemberiaan air irigasi sesuai dengan kebutuhan tanaman (efisiensi terhadap penggunaan air irigasi).Kata kunci: irigasi otomatis, PID, sistem kontrolDiterima: 02 April 2014 ;Disetujui :28 Juli 2014
Pendugaan Kadar Air dan Total Karoten Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit Menggunakan NIR Spektroskopi Zaqlul Iqbal; Sam Herodian; Slamet Widodo
Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 2 No. 2 (2014): Jurnal Keteknikan Pertanian
Publisher : PERTETA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19028/jtep.02.2.%p

Abstract

AbstractThe aim of this research is to develop a Near Infrared (NIR) calibration model based on water content and total carotene that can be used as a standard of ripe fruit. There are three steps of the research. The first step is NIR spectral data aquisition of 60 samples by using NIRFlex N-500. Next step is measuring water content and total carotene from each sample using destructive method. The last step is development of NIR calibration model using (Partial Least Square) PLS and applying pretreatment data Standard Normal Variate (SNV), normalization (N01), dan First Derivative Savitzky-Golay 9 Point (DG1). The result show that water content could be predicted well by applying SNV with R2 (calibration) =0.89, R2 (validation) = 0.88 and RPD = 2.84. Total carotene also could be predicted well by applying DG1 with R2 (calibration) = 0.84, R2 (validation) = 0.77 and RPD = 2.06.Keywords: Fresh Fruit Bunch (FFB) maturity, NIR spectra, calibration model, water content, total caroteneAbstrakTujuan dari penelitian ini adalah untuk membangun model kalibrasi dari kadar air dan total karotenyang dapat dijadikan standar kematangan buah. Terdapat tiga tahapan pada penelitian ini, pertama akuisisi spektrum Near Infrared (NIR) pada 60 sampel menggunakan NIRFlex N-500. Langkah selanjutnya adalah pengujiankadar air dan total karoten tiap sampel secara destruktif. Langkah terakhir adalah pembuatanmodel kalibrasi menggunakan metode (Partial Least Square) PLS dan menerapkan pretreatment data Standard Normal Variate (SNV), normalisasi (N01), dan First Derivative Savitzky-Golay 9 titik (DG1). Hasilmenunjukkan bahwa kadar air dapat diprediksi dengan baik menggunakan SNV dengan R2 (kalibrasi) = 0.89 dan R2 (validasi) = 0.88 dan RPD = 2.84. Total karoten juga dapat diprediksi dengan baik menggunakan DG1 dengan R2 (kalibrasi) = 0.84 dan R2 (validasi) = 0.77 dan RPD = 2.06.Kata kunci: Kematangan Tandan Buah Segar (TBS), spektrum NIR, model kalibrasi, kadar air, total karotenDiterima: 13 Agustus 2014 ; Disetujui: 30 September 2014
Pengembangan Tungku Gasifikasi Arang Biomassa Tipe Natural Draft Gasification Berdasarkan Analisis Computational Fluid Dynamics (CFD) Erlanda Augupta Pane; Leopold O. Nelwan; Dyah Wulandani
Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 2 No. 2 (2014): Jurnal Keteknikan Pertanian
Publisher : PERTETA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19028/jtep.02.2.%p

Abstract

AbstractA biomass stove based on natural draft gasification (NDG) has been developed in a previous study (Nelwa, et al. 2013) by using simulation based on heat transfer and equilibrium modeling. In this study, a CFD simulation was performed in order to analyze the effect of chimney height, and inlet hole diameter of the stove to the performance of the stove. The results of simulation showed that power produced by stove was between 1863.9 J/s until 2585.7 J/s, and its gasification efficiency was 67.11%. The results of simulation also showed that charcoal gasification produces combustible gases (CO, CH4, and H2) at the bottom and the center of stove, and then they were oxidized by secondary air at the top of stove. This oxidation reaction produces sufficient heat energy which can be used for cooking process.Keywords: stove, power, combustible gas, gasification efficiencyAbstrakSebuah Disain tungku natural draft gasification (NDG) telah diciptakan sebelumnya (Nelwa, et al. 2013) dengan menggunakan pemodelan dan simulasi berbasis pindah panas, dan equilibrium. Penelitian ini menggunakan simulasi computational fluid dynamics (CFD) untuk menganalisis performa tungku pada bagian geometri cerobong gas bakar, dan lubang udara sekunder. Hasil simulasi dari beberapa skenario tungku yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa dari skenario disain tungku didapatkan daya tungku antara 1863.9 J/detik sampai dengan 2585.7 J/detik, dan memiliki efisiensi gasifikasi sebesar 67.11%. Proses gasifikasi arang kayu menghasilkan gas mampu bakar CO, CH4, dan H2, dimana gas mampu bakar tersebut mengalami reaksi pembakaran dengan aliran udara sekunder yang masuk di bagian tengah saluran gas mampu bakar. Reaksi pembakaran ini, menghasilkan energi panas yang memadai untuk proses memasak.Kata Kunci: tungku, daya, gas bakar, efisiensi gasifikasiDiterima: 02 Mei 2014; Disetujui: 15 Agustus 2014
Pengembangan Konsep Zero Runoff System (ZROS) untuk Optimalisasi Kadar Air Tanah pada Lahan Perkebunan Non Irigasi Yanuar Chandra Wirasembada; Budi Indra Setiawan; Satyanto Krido Saptomo
Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 2 No. 2 (2014): Jurnal Keteknikan Pertanian
Publisher : PERTETA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19028/jtep.02.2.%p

Abstract

AbstractOn non-irrigated farming land, soil water content was difficult to be maintained in field capacity condition. Zero runoff system (ZROS) attempted to utilize runoff and to convert it to backup soil water content using permeation structures. The objectives of this research was to analyze the changing of soil water content before and after ZROS had been applied and to calculate ZROS effectivity towards infiltrating rainfall. In this research, permeation structures in the research field was usingsilt pit and collector canal. The changing of soil water content before and after ZROS application was calculated by water balance model in therooting zone. The simulation result showed that after ZROS had been applied, the decreasing of soil water content in research field were ranging from -0.001 to -0.009 m3/m3, while before ZROS had been appliedit were ranging from -0.01 to -0.024 m3/m3. Besides that, ZROS also capable to increase soil water content in research field for 25.57%. The increasing of this soil water content was caused by ZROS ability that canhold and infiltrate 51.04% from total rainfall occurredeffectively.Keywords: permeation structure, runoff, soil water content, water balance model, zero runoff systemAbstrakPada lahan non irigasi, kadar air tanah sulit dipertahankan pada kondisi kapasitas lapang dan sangat tergantung pada curah hujan. Zero runoff system (ZROS) berupaya memanfaatkan limpasan permukaan dan mengkonversinya menjadi cadangan air tanahdengan menggunakan bangunan resapan. Penelitian ini bertujuan menganalisis perubahan kadar air tanah sebelum dan sesudah penerapan ZROS serta menghitung efektifitas ZROS dalam meresapkan air hujan. Pada penelitian ini, bangunan resapan yang digunakan berupa rorak dan saluran pengumpul. Perubahan kadar air tanah yang terjadi sebelum dan sesudah diterapkan ZROS dihitung menggunakan model kesetimbangan air di dalam zona perakaran tanaman. Hasil simulasi menunjukkan bahwa setelah diterapkan ZROS, penurunan perubahan kadar air tanah berada pada kisaran -0.001 sampai -0.009 m3/m3 sedangkan sebelum ZROS sebesar -0.01 sampai -0.024 m3/m3. Selain itu, ZROS juga mampu meningkatkan kadar air tanah di lokasi penelitian sebesar 25.57%. Kenaikan kadar air tanah ini disebabkan oleh kemampuan ZROS yang secara efektif menampung dan meresapakan 51.04% dari curah hujan yang terjadi selama periode pengukuranKata Kunci : bangunan resapan, kadar air tanah, limpasan permukaan, model kesetimbangan air, zero runoff system.Diterima: 07 Mei 2014; Disetujui: 19 Agustus 2014
Analisis Computational Fluid Dynamics untuk Perancangan Reaktor Gasifikasi Sekam Padi Tipe Downdraft Dziad Dzulfansyah; Leopold O. Nelwan; Dyah Wulandani
Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 2 No. 2 (2014): Jurnal Keteknikan Pertanian
Publisher : PERTETA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19028/jtep.02.2.%p

Abstract

AbstractRice husk is one of biomass type which can be utilized as gasification’s feedstock for producing combustible gas which can be used as fuel in internal combustion engine. The objective of this research was to obtain the best design of small scale rice husk gasifier from among geometry scenarios by applying computational fluid dynamics method. The geometry scenarios used in this study were angle of throat 70O, 80O, and 90O, and also angle of nozzel 10O and 20O. The softwares used in this study were Gambit 2.4.6 (meshing 3D model) and Ansys Fluent 13.0 (simulation). The reactions involved in gasification (3 heterogeneous reactions and 6 homogeneous reactions) were solved by finite rate/Eddy dissipation model.Results of simulation showed that gasifier with angle of throat 90O and angle of nozzel 10O produced the highest heating value of gas with volume fraction of CO, H2, and CH4 is 14.49%, 9.65%, and 2.39% respectively. This result showed reasonable agreement with experimental data from other researchers on rice husk gasification.Keywords: rice husk, gasification, computational fluid dynamics, combustible gasAbstrakSekam padi merupakan salah satu biomassa yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan gasifikasi untuk menghasilkan gas mampu bakar yang dapat digunakan sebagai bahan bakar pada motor bakar. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan desain reaktor gasifikasi sekam padi skala kecil yang terbaik dari beberapa skenario bentuk reaktor melalui metode computational fluid dynamics. Skenario bentuk geometri reaktor adalah sudut throat 70O, 80O, dan 90O, serta sudut nozel 10O dan 20O. Perangkat lunak yang digunakan adalah Gambit 2.4.6 (pembuatan mesh model 3D) dan Ansys Fluent 13.0 (simulasi). Reaksi yang terlibat dalam proses gasifikasi (3 reaksi heterogen dan 6 reaksi homogen) diselesaikan dengan model finite rate/Eddy dissipation. Hasil simulasi menunjukkan bahwa reaktor dengan sudut throat 90O dan sudut nozel 10O menghasilkan nilai kalor gas paling tinggi dengan fraksi volume gas CO, H2, dan CH4 secara berturut – turut adalah 14.49%, 9.65%, dan 2.39%. Hasil simulasi cukup sesuai dengan data peneliti lain mengenai gasifikasi sekam padi.Kata kunci: sekam padi, gasifikasi, computational fluid dynamics, gas mampu bakarDiterima: 26 Mei 2014 ;Disetujui: 05 September 2014
Aplikasi Ice Gel pada Kemasan untuk Transportasi dan Penyimpanan Sementara Jamur Tiram (Pleurotus ostreatus) Adya Nurkusumaprama; Emmy Darmawati; Y. Aris Purwanto
Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 2 No. 2 (2014): Jurnal Keteknikan Pertanian
Publisher : PERTETA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19028/jtep.02.2.%p

Abstract

AbstractGenerally, oyster mushroom is distributed at 11.00 a.m. until 14.00 p.m. The temperature at that time is relatively hot so it can reduce oyster mushroom quality faster. One of method to maintain the oystermushroom quality is by decreasing the temperature when distributing the oyster mushroom. Ice gel is one of alternative cooling media that can be used in decreasing oyster mushroom temperature when the mushroom distributed. The ice gel needs is depends on temperature, mushroom weight in packaging and distribution time. The aim of this research is developing ice gel cooler packaging fortransportation an oyster mushroom temporary storage. Packaging is developed for 3 kg per package oyster mushroom transportation, with mushrom temperature is 15OC and distribution time is 2.5 hour by using styrofoam box. The research shows that hours by using Styrofoam box which has 37.5 in length, 27.5 in width, 27.5 in tall and 2.75 in thickness which containing 3 ice gel can make temperature condition in packaging box become 15OC for 2 hoursKeywords: oyster mushroom, packaging, ice gel.AbstrakDistribusi jamur tiram umumnya dilakukan pada pukul 11:00 hingga pukul 14:00. Suhu lingkungan pada rentang waktu tersebut cukup panas sehingga dapat mempercepat penurunan kualitas jamur tiram. Salahsatu cara untuk mempertahankan kualitas jamur tiram adalah dengan menurunkan suhu ketika jamur tiram ditransportasikan. Ice gel merupakan media dingin alternatif yang dapat digunakan untuk menurunkan suhu jamur tiram saat ditransportasikan. Kebutuhan ice gel ditentukan oleh suhu, berat jamur dalam kemasan dan lama transportasi yang ditetapkan. Penelitian ini bertujuan untuk merancang kemasan untuk dapat mengaplikasikan ice gel untuk transportasi dan penyimpanan sementara jamur tiram. Kemasan dirancang untuk transportasi jamur tiram dengan berat 3 kg perkemasan, suhu jamur 15OC dan lama transportasi 2.5 jam menggunakan kotak styrofoam. Hasil penelitian menunjukan bahwa styrofoam dengan dimensi 37.5 x 27.5 x 27.5 cm dan tebal dinding 2.75 cm yang diisi 3 buah ice gel mampu menghasilkan suhu jamur 15OC selama 2 jam.Kata Kunci: jamur tiram, kemasan, ice gel.Diterima: 10 Juni 2014; Disetujui: 11 September 2014
Rancang Bangun Piranti Lunak Sistem Konsultasi Pemilihan Teknologi Irigasi Bertekanan Berbasis Android Mohmad Solahudin; Liyantono .; Rizky Oktavianto
Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 2 No. 2 (2014): Jurnal Keteknikan Pertanian
Publisher : PERTETA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19028/jtep.02.2.%p

Abstract

AbstractSelection of appropriate irrigation system for cultivation process is to save water in agriculture by increasing the water use efficiency to avoid wastage in use of water for irrigation. Selection of irrigation system is based on the total water needs for irrigation, irrigation schedule, and the availability of irrigation system. This system developed to assist users in selecting the appropriate irrigation technology based on their crop and land conditions. This software is built on android-based operating system. This systemdeveloped using Waterfall models as approach model. The software input consist of details cultivation information plan furthermore that input used for analysis of total water needs for irrigation and hydraulics components requirement. This system displays the analysis results of irrigation water requirements and irrigation hydraulics components requirement successfully. This analysis results can be use by the user as a recomendation for selecting appropriate irrigation technologies.Keywords: software, irrigation technologies, androidAbstrakPemilihan teknologi irigasi yang tepat dalam proses budidaya tanaman merupakan salah satu cara untuk melakukan penghematan air dalam bidang pertanian dengan meningkatkan efisiensi penggunaan air. Pemilihan teknologi irigasi ini dilakukan berdasarkan pada kebutuhan air irigasi, jadwal pemberian air irigasi, serta ketersediaan teknologi irigasi di pasaran. Piranti lunak yang dikembangkan merupakan salahsatu media yang diharapkan dapat membantu pengguna dalam memilih jenis teknologi irigasi yang sesuai dengan komoditas dan kondisi lahan yang dimiliki. Piranti lunak ini dibangun pada perangkat berbasisandroid. Tahap pengembangan sistem dilakukan dengan menggunakan metode pendekatan Waterfall model. Dalam penggunaan piranti lunak, dibutuhkan input dari pengguna berupa detail budidaya yang untuk selanjutnya digunakan dalam analisis penentuan kebutuhan air irigasi dan kebutuhan hidrolika. Piranti lunak ini berhasil menampilkan hasil analisis kebutuhan air irigasi dan kebutuhan hidrolika irigasi untuk pemberian irigasi harian sesuai dengan hasil pengujian yang telah dilakukan. Hasil analisis ini dapat digunakan oleh pengguna sebagai pertimbangan untuk melakukan pemilihan teknologi irigasi yang sesuai.Kata kunci: piranti lunak, teknologi irigasi, androidDiterima: 19 Juni 2014 ;Disetujui: 22 September 2014

Page 1 of 1 | Total Record : 10


Filter by Year

2014 2014


Filter By Issues
All Issue Vol. 11 No. 2 (2023): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 11 No. 1 (2023): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 10 No. 3 (2022): Desember 2022 Vol. 10 No. 2 (2022): Agustus 2022 Vol. 10 No. 1 (2022): April 2022 Vol. 9 No. 3 (2021): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 9 No. 2 (2021): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 9 No. 1 (2021): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 8 No. 3 (2020): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 8 No. 2 (2020): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 8 No. 1 (2020): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 7 No. 3 (2019): JURNAL KETEKNIKAN PERTANIAN Vol. 7 No. 2 (2019): JURNAL KETEKNIKAN PERTANIAN Vol. 7 No. 1 (2019): JURNAL KETEKNIKAN PERTANIAN Vol. 6 No. 3 (2018): JURNAL KETEKNIKAN PERTANIAN Vol. 6 No. 2 (2018): JURNAL KETEKNIKAN PERTANIAN Vol. 6 No. 1 (2018): JURNAL KETEKNIKAN PERTANIAN Vol. 5 No. 3 (2017): JURNAL KETEKNIKAN PERTANIAN Vol. 5 No. 2 (2017): JURNAL KETEKNIKAN PERTANIAN Vol. 5 No. 1 (2017): JURNAL KETEKNIKAN PERTANIAN Vol. 4 No. 2 (2016): JURNAL KETEKNIKAN PERTANIAN Vol. 4 No. 1 (2016): JURNAL KETEKNIKAN PERTANIAN Vol. 3 No. 2 (2015): JURNAL KETEKNIKAN PERTANIAN Vol. 3 No. 1 (2015): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 2 No. 2 (2014): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 2 No. 1 (2014): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 27 No. 1 (2013): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 1 No. 1 (2013): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 26 No. 2 (2012): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 26 No. 1 (2012): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 25 No. 2 (2011): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 25 No. 1 (2011): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 24 No. 2 (2010): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 24 No. 1 (2010): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 23 No. 2 (2009): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 23 No. 1 (2009): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 22 No. 2 (2008): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 22 No. 1 (2008): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 21 No. 4 (2007): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 21 No. 3 (2007): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 21 No. 2 (2007): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 21 No. 1 (2007): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 20 No. 3 (2006): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 20 No. 2 (2006): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 20 No. 1 (2006): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 19 No. 3 (2005): Buletin Keteknikan Pertanian Vol. 19 No. 1 (2005): Buletin Keteknikan Pertanian Vol. 17 No. 2 (2003): Buletin Keteknikan Pertanian Vol. 17 No. 1 (2003): Buletin Keteknikan Pertanian Vol. 16 No. 1 (2002): Buletin Keteknikan Pertanian Vol. 15 No. 2 (2001): Buletin Keteknikan Pertanian Vol. 15 No. 1 (2001): Buletin Keteknikan Pertanian Vol. 14 No. 3 (2000): Buletin Keteknikan Pertanian Vol. 14 No. 2 (2000): Buletin Keteknikan Pertanian Vol. 14 No. 1 (2000): Buletin Keteknikan Pertanian Vol. 13 No. 3 (1999): Buletin Keteknikan Pertanian Vol. 13 No. 1 (1999): Buletin Keteknikan Pertanian Vol. 12 No. 2 (1998): Buletin Ketenikan Pertanian Vol. 12 No. 1 (1998): Buletin Ketenikan Pertanian Vol. 11 No. 1 (1997): Buletin Ketenikan Pertanian Vol. 6 No. 1 (1992): Buletin Ketenikan Pertanian More Issue